Dari 14 kasus cacar monyet atau monkeypox (mpox) yang ditemukan di Jakarta, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menemukan bahwa 12 pasien mengidap HIV.
Sementara itu, tidak ada kasus cacar monyet yang ditemukan di wilayah luar DKI Jakarta. Pasien cacar monyet melaporkan mengidap HIV dan gejala tambahan seperti sifilis dan hipertensi.
Dia juga menjelaskan ciri-ciri pasien cacar monyet yang berusia antara 25 dan 39 tahun tentang cara penularan yang paling mungkin, yaitu kontak seksual.
BACA JUGA : Jaga Kesehatan Anda! Muncul Kasus MPOX Di Indonesia
Semua (pasien) adalah laki-laki sepenuhnya. Metode untuk menyebarkan potensi kontak seksual. Menurutnya, LSL dengan orientasi seks paling tinggi adalah 86%, meskipun ada LSL hetero dan biseksual.
Jumlah kasus cacar monyet atau monkeypox (mpox) yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta sebelumnya bertambah menjadi 15 kasus. Semua kasus ini ditularkan melalui kontak seksual.
Dalam sebuah pernyataan tertulis, Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama menyatakan, “Update monkeypox DKI Jakarta per 25 Oktober 2023 jam 20.00 WIB, kasus positif 15, dari kontak seksual.”
BACA JUGA : Update Pasien Transplantasi Jantung Babi
Dari 15 kasus cacar monyet, 14 di antaranya masih aktif dan diderita oleh laki-laki; 14 kasus tersebut mengalami gejala ringan dan diisolasi di rumah sakit.
Kasus pertama positif mpox ditemukan pada Agustus 2022, dan kasus terus meningkat seiring dengan penelusuran kontak.
Pada 13 Oktober 2023, ada satu kasus positif; pada 19 Oktober 2023, ada lima kasus positif; dan pada 21 Oktober 2023, ada lima kasus positif. Pada 24 Oktober, ada tiga kasus positif, dan pada 25 Oktober, ada dua kasus positif lagi.