Pasang Iklan di Buletinkompas.com
Capres-Anies-Baswedan-Hotel-Le-Meridian
Capres-Anies-Baswedan-Hotel-Le-Meridian

Bahas Hubungan Negara Dan Ulama, Anies Anggap Hubungan Tegang

Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta, masih melakukan perjalanan politik di seluruh Indonesia. Sebagai upaya untuk mengejar paslon presiden dan cawapres lainnya, dia melakukan kempanye di berbagai daerah di Indonesia.

Anies sering mengeluarkan pernyataan yang membuat lawan politiknya tidak nyaman di setiap tempat yang dikunjunginya. Ini terlihat saat dia mengunjungi wilayah Lombok Barat Selasa kemarin.

Hubungan antara negara dan ulama dibahas oleh Anies Baswedan, calon presiden pertama. Dia berharap hubungan antara negara dan para ulama selalu damai dan tenang.

Ini disampaikan Anies Baswedan saat bersilaturahmi di Pondok Pesantren Al-Aziziyah di Lombok Barat pada Selasa, 19 Desember 2023. Pada awalnya, Anies berbicara tentang apa yang ingin dicapai oleh negara Indonesia.

Harapan Anies bahwa hubungan antara negara dan ulama harus tetap tenang dan teduh dapat disalahartikan. Hubungan antara negara dan ulama tampaknya sekarang tegang. Seolah-olah para ulama Indonesia tidak diperhatikan oleh negara. Namun, para ulama membantu meningkatkan kualitas dan moralitas sumber daya manusia Indonesia.


BACA JUGA : Ikuti Gusdur, Kiai Kampung Jatim Dukung Prabowo-Gibran

Pernyataan Anies ini dapat membuat masyarakat percaya bahwa pemerintah saat ini tidak menghormati atau mengapresiasi eksistensi dan peran para ulama. Anies tampaknya lupa bahwa KH. Maruf Amin, Wakil Presiden Republik Indonesia, adalah seorang ulama. Wakil Presiden kita adalah mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia dan seorang tokoh penting dari Partai Buruh Muslim Indonesia (PBNU).

Muhammad Luthfi Ali Yahya, juga dikenal sebagai Habib Luthfi, adalah salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres). Habib Lutfi berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah.

Ini menunjukkan upaya pemerintah Presiden Jokowi untuk melibatkan ulama dalam berbagai hal, termasuk dalam urusan nasional dan internasional.

Presiden Jokowi sering meminta nasihat dari para ulama, termasuk cawapresnya dan Wakil Presiden Luthfi bin Yahya.


BACA JUGA : Relawan Repnas Yakin Prabowo-Gibran Menang 1 Putaran

Negara juga menghormati kehidupan beragama di Indonesia, terutama karena mayoritas penduduknya beragama Islam. Pemerintah mengakui adanya Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang membantu pemerintah dalam membuat kebijakan tentang agama Islam.

Di seluruh Indonesia, ada banyak institusi pendidikan berbasis Islam, seperti pondok pesantren, pendidikan Islam sejak dini, dan sekolah berbasis Islam. Selain itu, pemerintah menawarkan berbagai bantuan fisik kepada pondok pesantren dan madrasah untuk membantu memperlancar proses belajar mereka.

Hubungan antara negara dan para ulama menjadi tegang atau tidak baik, yang membuat hal-hal ini sulit terjadi. Oleh karena itu, pernyataan yang dibuat oleh Anies hanyalah pernyataan kosong yang tidak perlu dianggap serius.

Loading

Silahkan Telusuri

Franz Magnis Suseno: Pemilu 2024 adalah yang Terburuk dalam Sejarah Indonesia

JAKARTA, BuletinKompas – Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara Franz Magnis-Suseno menilai, Pemilihan Umum …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *