Pj Gubernur DKI Heru Budi respons kritik PKB soal Jakarta banyak diprotes usai ditinggal Anies

Budi Respon PKB Soal Komplain Terhadap DKI Setelah Ditinggal Anies

15/06/2024 Nasional

Artikel Terkait

JAKARTA, BuletinKompas – Menurut Heru Budi Hartono, Pj Gubernur DKI Jakarta, kurangnya perhatian gubernur sebelumnya terhadap wilayah Jakarta dapat menyebabkan kondisi ibu kota yang tidak stabil saat ini.

Hal itu disampaikan Heru sebagai tanggapan atas kritik Hasbiallah Ilyas, Ketua Umum DPW PKB Jakarta, yang menyatakan bahwa banyak orang mengeluh karena Anies Baswedan tidak lagi menjabat sebagai gubernur Jakarta sejak 2022.

“Eh, yang bener aja. Sungai lebih bersih, kalau itu pun kotor satu tahun saya mimpin mungkin dampak lima tahun lalu tidak diurus kan, ya kan. Masa, saya datang terus kotor, ah, enggak,” kata Heru di RPH Dharma Jaya.

Heru mengatakan bahwa sejak ia memimpin Jakarta, banyak masyarakat yang mengatakan bahwa air sungai menjadi lebih bersih.

“Mungkin dampak-dampak lima tahun yang lalu, terlupakan diurus. Sekarang saya urus, banyak masyarakat bilang lebih bersih kok,” ucapnya.

“Belum dua tahun, baru satu tahun semrawut,” imbuhnya.

Sebelumnya, Hasbiallah menyatakan bahwa banyak warga yang mengeluh karena Anies Baswedan tidak lagi menjabat sebagai gubernur Jakarta sejak 2022. Karena itu, PKB ingin mengusung Anies di Pilkada 2024.

“Kita calonkan Pak Anies karena kita peduli dari Jakarta. kita lihat Jakarta setelah ditinggalkan Pak Anies dua tahun, ini sering komplain,” kata Hasbi di Kantor DPW PKB Jakarta.

Hasibi mengatakan bahwa banyak rekannya yang bekerja sebagai pengurus masjid, musala, dan rumah ibadah lainnya kerap mendapatkan potongan bantuan dari pengurus rumah ibadah.

Ia mengatakan bahwa ketika Anies masih menjabat sebagai gubernur, pengurus rumah ibadah mendapatkan bantuan hingga 1,5 juta rupiah. Selain itu, Hasbi menyatakan bahwa ada keluhan tentang cara dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) disalurkan.

Akibatnya, banyak laporan buruk tentang sungai Jakarta. Dia menyatakan bahwa masalah-masalah ini tidak muncul ketika Anies masih menjabat sebagai gubernur.