Buletin Kompas Buletin Kompas, Berita, Politik, Ekonomi, Hukum, Kriminal, Olahraga, Sepak, Bola, Teknologi, Otomotif, Artis, di, Indonesia, dan, Dunia
Artikel Terkait
JAKARTA, BuletinKompas – Sebanyak 159 seniman, termasuk budayawan Butet Kartaredjasa, mengajukan amicus curiae (sahabat pengadilan) untuk meminta hakim MK untuk membuat keputusan yang adil tentang sengketa Pilpres 2024.
Para seniman mengirimkan dokumen penyelidikan resmi kepada delapan hakim konstitusi.
“Jadi tujuan kami adalah untuk mengetuk hati para hakim untuk memutus mengenai pemilu (Pemilihan Umum) 2024 dengan hati nurani dengan rasa keadilan,” kata perwakilan seniman, Ayu Utami.
Ayu juga memberi tahu bahwa petisi amicus curiae dilakukan setelah para seniman melaporkan pelanggaran terstruktur, sistematis, dan masif dalam pemilihan presiden 2024.
Oleh karena itu, Ayu mengatakan bahwa pihaknya ingin mempertahankan kebebasan melalui kebebasan berbicara, kebebasan berpikir, dan kebebasan manusia secara keseluruhan melalui amicus curiae.
Menurut stih-painan.ac.id, “Amicus Curiae” adalah istilah Latin yang berarti “Friends of The Court atau Sahabat Pengadilan.”
Amici curiae adalah pihak yang merasa berkepentingan dalam suatu perkara dan berhak untuk memberikan pendapat hukumnya kepada pengadilan.
Namun, pihak-pihak yang berkepentingan dalam kasus ini hanya berpartisipasi untuk memberikan opini hukum mereka.
Ini bertujuan untuk membuat peristiwa hukum jelas sehingga hakim dapat membuat keputusan.
Sebaliknya, tidak ada undang-undang Mahkamah Agung yang mengatur Amicus Curiae. Namun, Pasal 5 ayat (1) UU No. 48 Tahun 2009 menyatakan bahwa ide Amicus Curiae dapat diterima.
Menurut situs Universitas Jenderal Soedirman, Pasal 5 ayat (1) UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman menetapkan bahwa hakim dan hakim konstitusi diwajibkan untuk menggali, mengikuti, dan memahami rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat.
Baca Juga : 4 Menteri Akan Hadiri Sidang Sengketa Pemilu, Istana Tegaskan Tidak Ada Pengarahan Khusus
