Pasang Iklan di Buletinkompas.com
Presiden Keenam Indonesia yang juga pendiri Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hadir di kampanye akbar Prabowo-Gibran. (Dok. Liputan 6)

Demokrat Minta Ganjar Fokus Jadi Oposisi, Jangan Buat Pernyataan Insinuatif

JAKARTA, BuletinKompas – Partai Demokrat meminta Ganjar Pranowo tak memberikan statmen yang memojokkan partai koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani meminta Ganjar untuk fokus pada pilihan politiknya yang berada di luar pemerintahan.

“Kami menghormati sikap Pak Ganjar yang memilih berada di luar pemerintahan. Meskipun demikian kurang elok jika dia menyatakan bahwa yang kerap mengganggu adalah pihak-pihak yang diajak kerjasama,” kata Kamhar di Jakarta, Sabtu (11/5/2024).

“Ada baikya, dia fokus dengan pilihannya dan tak membuat pernyataan yang insinuatif terhadap pihak lain,” sambungnya.

Sebab, dia menilai pernyataan Presiden Terpilih RI 2024-2029 Prabowo Subianto sangat jelas mengajak seluruh elemen bangsa untuk berkolaborasi dan sinergi dalam membangun bangsa.

“Jadi jelas tafsir pernyataan Pak Prabowo, sah-sah saja untuk berbeda pilihan namun jangan sampai mengganggu,” imbuh dia.

Sebelumnya, Ganjar mengingatkan kepada Presiden terpilih RI 2024-2029 Prabowo Subianto bahwa pihak yang berada di dalam pemerintahan bisa saja mengganggu.

“Iya yang bekerja sama aja bisa ganggu, lo, saya ingetin lo ya,” kata Ganjar di Kawasan Jakarta Selatan, Jumat, (10/5/2024).

Lebih lanjut, dia memberi contoh pihak dalam yang mengganggu adalah jika terlibat kasus korupsi.

“Jangan sampai kemudian, yang di dalam malah mengganggu, umpama, kita ingin menciptakan pemerintahan bersih, tapi korupsi di dalam, itu mengganggu,” ucap dia.

Menurutnya pihak yang menjadi oposisi bukan sebagai pengganggu melainkan akan membantu dalam segi pengawasan.

“Yang di luar jangan-jangan malah membantu, karena mengingatkan yang baik, begitu ya,” tegas Ganjar.

“Dan check and balances akan berjalan dan kalau kemudian partai politik, katakan tidak ikut di pemerintahan, masyarakat sipil tidak ikut di pemerintahan lo, masyarakat sipil bisa lo memberikan catatan-catatan kritis. Jadi kita mesti membuka ruang check and balances itu, tapi betul kalau mengganggu itu artinya destruktif, saya setuju, jangan,” imbuhnya.

BACA JUGA :

Loading

Silahkan Telusuri

Franz Magnis Suseno: Pemilu 2024 adalah yang Terburuk dalam Sejarah Indonesia

JAKARTA, BuletinKompas – Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara Franz Magnis-Suseno menilai, Pemilihan Umum …