Pasang Iklan di Buletinkompas.com

Di Timor Leste, yang dulunya merupakan bagian dari Republik Indonesia, Prabowo menang dengan mudah.

Di Timor Leste, bekas provinsi Indonesia, pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming unggul telak dalam pemilihan umum kali ini.


Prabowo menerima 1.479 suara, atau 69,3% dari suara, menurut penghitungan resmi yang dilakukan KPU pada hari Jumat (16/2).

Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari sembilan dari 20 Tempat pemungutan suara luar negeri (TPSLN) dalam Pemilu 2024 RI di Timor Leste, atau 45 persen suara pemilih warga negara Indonesia (WNI).

Sementara itu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, yang menentang Prabowo, memperoleh 8,34 persen, atau 178 suara, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, yang mendapatkan 22,35 persen, atau 477 suara, dalam Pemilu 2024 di negara itu.

Baca Juga : Prabowo Ungkap Alasan Pertemuan dengan SBY: Ucapkan Terima Kasih dan Laporkan Kepada Pemimpin Tinggi

Timor Leste adalah provinsi sebelumnya yang berpisah dari Indonesia pada tahun 2002.

Sebelum kemerdekaan,
Operasi Seroja berlangsung dari 1975-1999 ketika Indonesia mengirimkan pasukan ke wilayah tersebut.

Hampir seperempat populasi wilayah itu tewas karena kekerasan dan kelaparan selama periode tersebut.

Warga Timor Leste mengadakan referendum pada tahun 1999. Sebanyak 78,5% penduduk Timor Timur memilih untuk meninggalkan Indonesia. PBB mengakui kemerdekaan Timor-Leste pada 2002.

Sebagian orang sering mengaitkan Timor Leste dengan Prabowo.

Prabowo bertugas di Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha), salah satu divisi dari pasukan Kopassus Angkatan Darat yang sangat elit, dari tahun 1976 hingga 1985.

Salah satu tugas awalnya adalah sebagai komandan pleton di Tim Nanggala, Timor Timur, di Grup I atau Para Komando.

Selain itu, Prabowo dituduh terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia di Timor-Leste, termasuk pembantaian yang terjadi pada tahun 1983.
yang membunuh ratusan orang di desa Kraras di Timor, tetapi dia menolak tuduhan tersebut.

Loading

Silahkan Telusuri

Franz Magnis Suseno: Pemilu 2024 adalah yang Terburuk dalam Sejarah Indonesia

JAKARTA, BuletinKompas – Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara Franz Magnis-Suseno menilai, Pemilihan Umum …