JAKARTA, BuletinKompas – Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng menilai, demokrasi akan sangat baik apabila ada satu partai besar memutuskan untuk menjadi oposisi dari pemerintah Prabowo-Gibran.
“Rasanya bagus kalau ada satu (partai) dan cukup besar di luar pemerintahan (jadi oposisi),” kata Andi dalam diskusi virtual bertajuk “Demokrasi Tanpa Oposisi” pada Sabtu, 4 Mei 2024.
Namun, Andi mengaku memahami bahwa segala keputusan ada pada Prabowo sebagai presiden terpilih.
“Tapi, sekali lagi, (keputusannya) ini ke Pak Prabowo sendiri. Siapa-siapa mau diajak bergabung ke koalisi. Kami hanya menunggu saja bagaimana perkembangan situasi,” ujarnya.
Lebih jauh, Andi menganggap, jika tidak ada oposisi, maka demokrasi di Indonesia kurang seimbang lantaran tidak ada pengontrol penguasa.
“Perlulah oposisi. Kalau tidak ada oposisi, kan semua masuk ke dalam pemerintah, kan demokrasinya kurang ada check and balances,” kata Andi.
Selain itu, Demokrat menyerahkan seluruhnya terkait komposisi kabinet kerja Prabowo. Dia berpendapat bahwa perlu ada koalisi tambahan di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Selain itu, empat partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) terus mempertahankan persentase 48 persen dari kursi parlemen.
Baca juga : Respon Kalapas Bantah Ada Jual-Beli Kamar Tahanan