Presiden Jokowi melihat panen raya di Indramayu, Jawa Barat. Menurutnya, meskipun cuaca panas akibat siklus El Niño, produksi beras tampaknya cukup tinggi.
Jokowi menyatakan bahwa daerah penghasil beras Indramayu dan Subang masih dapat memproduksi beras dengan rata-rata 8,6 ton per hektare.
Harga gabah juga melonjak, mulai dari Rp 7.200 hingga 7.400 per kilogram, menurut Jokowi, membuat para petani senang, tetapi konsumen tidak senang dengan kenaikan harga beras.
Jokowi mengatakan bahwa El Niño masih membahayakan produksi beras di Indonesia, meskipun hasil panen cukup besar. Dia mengatakan produksi beras saat ini turun.
BACA JUGA : Dugaan Fraksi Nasdem Terima Dana 20 Juta Dari SYL, Ini Kata KPK
Jokowi menyatakan, ” Saya melihat untuk memastikan produksi masih baik, tapi memang turun karena El Nino. Tapi ini masih baik, jadi jangan nanti kita terkondisikan seperti “wah keliatan ngeri sekali”. Ndak begitu. Produksi baik, memang sedikit terganggu.”
“Ada 1,7 ton cadangan di Bulog, dan akan datang kira-kira 500-600 ribu ton. Artinya? Jokowi menyatakan bahwa stok pangan kita aman, tetapi memang kita butuh beras ini untuk masuk ke pasar, sehingga harga bisa turun sedikit demi sedikit.
BACA JUGA : Plt Mentan Arief Prasetyo Stop Semua Kontrak