Buletin Kompas Buletin Kompas, Berita, Politik, Ekonomi, Hukum, Kriminal, Olahraga, Sepak, Bola, Teknologi, Otomotif, Artis, di, Indonesia, dan, Dunia
Artikel Terkait
Partai Golkar mengakui mendapatkan efek elektoral karena mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024.
“Tentu (karena) pemilihan capres-cawapres yang tepat, yaitu Pak Prabowo dan Mas Gibran.” Saat ditemui Senin (19/2/2024) di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara Jenderal Soedirman, Jakarta Selatan, Meutya Hafid, Ketua DPP Partai Golkar, menyatakan,
Baca Juga : Count Real 27,39% suara masuk untuk Prabowo-Gibran Unggul di Riau, TKD Kawal Sampai Akhir
“Kami merasa kemarin Pak Prabowo dan Mas Gibran mendapat electoral effect.” Selain itu, Meutya mengungkapkan tiga komponen tambahan yang membantu Partai Golkar memperoleh suara yang positif pada Pemilu 2024, berdasarkan hasil hitung cepat sementara, juga dikenal sebagai quick count.
“Ada empat faktor yang tidak bisa dipisahkan satu per satu.”
Selain memiliki dukungan untuk Prabowo-Gibran, figur Ketua Umum
Perolehan suara partai berlogo beringin juga menurut Airlangga Hartanto dari Partai Golkar.
Kader yang militan adalah faktor kedua. Selain itu, Meutya menyatakan bahwa Golkar mempromosikan keberhasilan Presiden Joko Widodo,
“Jadi saya rasa narasi keberlanjutan Golkar dapat banyak suara dari situ.” karena kami percaya pada keberlanjutan. Meutya menyatakan bahwa keberhasilan Pak Jokowi ditampilkan dalam iklan mereka.
Hasil penghitungan cepat Litbang Kompas yang dirilis pada Kamis (15/2/2024) pukul 15.43 WIB menunjukkan bahwa Golkar berada di posisi kedua dengan jumlah suara 14,65 persen.
PDI-P menempati posisi pertama dengan jumlah suara 16,29 persen, dan Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo berada di posisi ketiga dengan jumlah suara 13,55 persen.
