Elon Musk tiba-tiba diundang ke Gaza oleh Hamas setelah kunjungannya ke Israel dan bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Osama Hamdan, pemimpin tertinggi Hamas, mengatakan ia mengundang Musk ke Gaza untuk melihat secara langsung dampak serangan Israel di wilayah Palestina.
Pada hari Senin lalu, Musk mengunjungi kibbutz Kfar Aza, yang berjarak 3 km dari perbatasan Gaza, di mana serangan Hamas membunuh 50 orang. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu datang bersamanya.
Kunjungan ini dilakukan tidak lama setelah Musk dikritik karena mendukung cuitan antisemit, yang berisi teori konspirasi yang menyatakan bahwa komunitas Yahudi mendorong kebencian terhadap orang kulit putih.
BACA JUGA : Ex Mentan SYL Akan Diperiksa Terkait Kasus Suap Firli Bahuri
Selama kunjungan Musk ke Kfar Aza, topik ini tidak dibahas. Sebaliknya, pemilik media sosial X itu melontarkan komentar yang setuju dengan pernyataan Netanyahu bahwa menghancurkan Hamas adalah satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian.
Musk menyatakan, “Mereka yang berniat membunuh harus dinetralisir.”
Di hari terakhir gencatan senjata empat hari antara Israel dan Hamas, Musk mengunjungi Israel. Gencatan senjata ini dibuat agar Hamas dapat membebaskan tahanan dan Israel dapat membebaskan tahanan Palestina.
Bersamaan dengan kunjungan Musk, pemerintah Israel juga mengizinkan Starlink beroperasi melalui internet satelit di wilayah Israel dan Jalur Gaza. Namun, untuk melakukannya, mereka harus mendapatkan izin dari Kementerian Komunikasi Israel.
BACA JUGA : IKAMI Percaya Polisi Akan Netral Di Pemilu 2024