Pasang Iklan di Buletinkompas.com
Cacing-Pada-Otak-Manusia
Cacing-Pada-Otak-Manusia

Heboh Ditemukan Cacing Hidup Di Otak Seseorang

Para dokter dibuat kaget sehabis ditemui cacing hidup dari otak seorang perempuan di suatu rumah sakit
si Canberra, tahun berikutnya. Perempuan itu lebih dahulu dirawat di Rumah sakit dengan indikasi perih di perut, batuk kering, berkeringat sepanjang malam berbulan- bulan.

Dirinya berjuang dengan tekanan mental serta jadi gampang melupakan sesuatu sampai melaksanakan pemindaian otak.

Dalam riset permasalahan yang diterbitkan dalam harian Emerging Infectious Diseases, para dokter menerangkan kronologi ditemuinya cacing hidup selama 8 centimeter pada otak perempuan berumur 64 tahun yang menhgadapi imunosupresi tersebut.


BACA JUGA : Memahami Character AI, Chatbot AI yang Dapat Diajak Ngobrol

Cacing tersebut diidentifikasi sebagai species O robertsi yang berasal dari Australia, serta umumnya hidup di ular piton karpet. Asal muasal cacing di otak perempuan tersebut diyakini berkaitan dengan kegiatan dirinya bersentuhan dengan telur cacing lewat kotoran ular dikala mencari sayur-sayuran.

perlu dicatat kalau ini merupakan peristiwa yang sangat sangat jarang, apalagi awal pertama kali dilaporkan di dunia. Walaupun dalam peradangan parasit universal yang sering terjadu, tipe yang sangat banyak tersebar merupakan cacing kremi( Enterobius vermicularis pula diucap threadworm), yang diperkirakan ada pada lebih dari 1 miliyar orang di segala dunia, paling utama kanak- kanak.

Cacing kremi berkembang sampai panjang dekat 1 centimeter serta khusus buat inang manusia. Dilansir dari halaman Healthline, seorang dapat terkena parasit cacing kremi bila menelan telur dari cacing kremi.

Kala bertelur, seekor cacing kremi betina dapat meletakan ribuan telur di dekat Miss V ataupun anus. Dikala proses bertelur, rasa gatal yang diidap oleh penderita diakibatkan oleh cacing kremi betina ya g menghasilkan lendir, sehingga perasaan tidak nyaman itu mencuat.

Rasa gatal hendak merangsang penderitanya menggaruk ataupun mengelap anus ataupun Miss V. Pada saat menggaruk ataupun mengelap seperti itu, telur- telur cacing dapat melekat pada ujung jari ataupun di dasar kuku.

Untungnya, parasit yang sangat universal ini tidak menginfeksi otak.

Bagaimana Menjauhi Resiko Tersebut?

BACA JUGA : Pencapaian Messi di Inter Miami : 11 Gol dan 5 Assist

Peradangan parasit ular sangat jarang terjadi, lebih jarang lagi ditemui parasit yang hidup di otak seorang. Tetapi, guna meminimalisir resiko, hal- hal semacam berikut dapat dicoba:

  1. Jauhi melompat ataupun menyelam ke perairan yang hangat, lebih lagi jika perairan itu dikenal ada banyak Naegleria fowleri. Walaupun cuma segelintir permasalahan yang dilaporkan tiap tahunnya, harus dan wajib mewaspadai risikonya.
  2. Melindungi kebersihan tangan guna mengurangi resiko peradangan. Maksudnya, cuci tangan secara merata secara berkala, memakai sabun, menyikat minimum 20 detik, membasuh serta mengeringkannya dengan baik. Gunting serta mensterilkan bagian dasar kuku secara berkala.
  3. Menjauhi parasit yang ditularkan lewat tanah. Pakailah sepatu di luar ruangan, paling utama di wilayah pedesaan serta terpencil dan mencuci sepatu.

Loading

Silahkan Telusuri

Kasus Subvarian Covid KP Melonjak di Singapura, Namun Belum Ditemukan di RI

JAKARTA, BuletinKompas – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI) memastikan bahwa subvarian virus corona (Covid-19) KP.1 …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *