Pasang Iklan di Buletinkompas.com
Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep. (Dok. Jawa Pos)
Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep. (Dok. Jawa Pos)

Kaesang Bikin Perolehan Suara PSI Naik di PEMILU 2024

JAKARTA, BuletinKompas – Kaesang Pangarep, ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), gagal membawa partainya ke Senayan. Namun, putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu berhasil meningkatkan perolehan suara siginifkan pada Pemilu 2024.

Menurut Indos Khalid Akbar, seorang praktisi hukum dan pengamat politik, putra bungsu Jokowi hanya diberi waktu singkat empat bulan dua puluh hari sejak pengangkatannya sebagai Ketua Umum PSI pada tanggal 25 September 2023.

“Harapannya PSI berhasil mencapai target Parliamentary Threshold sebesar 4 persen,” tutur Khalid, Minggu (7/4).

Dia menyatakan bahwa ini adalah politik pragmatis yang dilakukan oleh elite PSI, yang ingin mencuci tangan dengan memberikan kursi Ketua Umum kepada Kaesang Pangarep, yang baru menjadi anggota PSI selama dua hari. Dengan demikian, harapan PSI untuk memiliki dampak Jokowi pada perolehan suara Pileg 2024 gagal sepenuhnya.

Dia juga menyatakan bahwa para elit PSI, termasuk Raja Juli Antoni, Sekjen PSI, dan Bappilu PSI yang dipimpin oleh Endang Tirtana, harus bertanggung jawab atas kegagalan partai ini mencapai Senayan.

Karena itu, dia dianggap gagap dalam politik elektoral, yang seolah-olah membebankan Kaesang Pangarep, yang merupakan anak Presiden, dengan tanggung jawab penuh atas tugas-tugas taktis yang terkait dengan pemilihan.

Dia tetap percaya bahwa PSI di bawah kepemimpinan Kaesang harus berhasil menempatkan kader partainya di DPR RI pada Pemilu 2029, meskipun Jokowi tidak lagi menjadi Presiden RI.

Baca juga : Imbas Kecelakaan di KM 58 Tol Cikampek, Contraflow Dihentikan Sementara

Karena Kaesang memiliki ciri-ciri kepemimpinan yang membuat millenial dan Gen Z di masa depan lebih mudah diterima.

Karena itu, Khalid menyatakan bahwa sebagai langkah awal pasca Pileg 2024, Kaesang harus segera melakukan perombakan kepengurusan DPP PSI. Ini diperlukan untuk menjalankan mesin partai secara efektif, terorganisir, sistematis, dan massif.

“Ganti posisi penting partai yang terbukti gagal mengemban tanggung jawab. Sekjen Raja Juli Antoni misalnya, setelah dua kali berkompetisi pada Pileg 2019 dan 2024, belum berhasil memenangkan PSI,” kata dia.

Dia berpendapat bahwa Pemilu 2029 adalah waktu yang tepat bagi Kaesang untuk menjadi pemimpin muda yang matang. Oleh karena itu, dia menyarankan agar Kaesang tidak lagi bergantung pada efek Jokowi untuk memperoleh suara partai.

“Sudah waktunya bagi Kaesang Pangarep untuk berdirikari dan membuktikan bahwa dirinya memang patut dan pantas mengkomandoi partai politik. Sehingga di kemudian hari PSI mampu mewujudkan perkaderan partai politik yang teroganisir dan menciptakan Kaesang Effect,” ujarnya.

Baca juga : DPR Meminta Infrastruktur Aman untuk Pemudik

Loading

Silahkan Telusuri

NasDem Bakal Undang Prabowo Ke Kongres Tawarkan Kerja Sama di Pemerintahan

JAKARTA, DetikHeadline – Hermawi Taslim, Sekretaris Jenderal Partai NasDem, menyatakan bahwa partainya akan mengundang Presiden …