Pasang Iklan di Buletinkompas.com
Ary-Ginanjar-bantah-Gabung-Timnas-AMIN
Ary-Ginanjar-bantah-Gabung-Timnas-AMIN

Kejutan! Timnas AMIN Telah Diumumkan, Anggota Timnas-pun Kaget Tiba-Tiba Namanya Masuk

Tiga kandidat presiden dan cawapres berjuang keras untuk mendapatkan mandat rakyat untuk menang dalam pemilihan presiden 2024. Mereka juga berusaha meningkatkan elektabilitas mereka dengan membentuk Tim Pemenangan. Tim ini terdiri dari orang-orang populer yang dianggap memiliki kemampuan untuk membuat rencana jitu untuk memastikan bahwa capres dan cawapres akan menang.

Anies Baswedan dan Pak Imin berusaha membuat Tim Pemenangan sekuat mungkin. Agar mereka dapat menggaet hati masyarakat, mereka merekrut orang-orang terbaik di bidangnya sambil mempertimbangkan popularitas.

Namun, Anies-Cak Imin malah membuat kesalahan selama proses rekrutmen. Setelah sikapnya terhadap IKN dianggap tidak tegas dan ngambang, perekrutan tim pemenangan juga dianggap tidak etis.


BACA JUGA : Sudah Gagal Program DP Rumah 0%, Anies Malah Ingin Reformasi KPR

Mereka mengumumkan nama-nama individu yang akan bergabung dengan Timnas Anies. Namun, mereka menolaknya karena tidak pernah dihubungi sebelumnya. Logikanya, sebelum pengumuman rekrutmen, perlu dilakukan klarifikasi apakah kandidat bersedia atau tidak.

Tokoh-tokoh yang menolak menjadi Timnas AMIN termasuk Ary Ginanjar, pendiri Lembaga Pembangunan ESQ; Hendri Satrio, pendiri KedaiKopi, lembaga survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia; Husein Abdullah, juru bicara Jusuf Kalla; dan Abraham Samad, mantan Ketua KPK.

Timnas AMIN berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin orang yang memiliki visi dan misi yang sejalan dengan Anies Baswedan-Cak Imin, tetapi upaya ini tidak dilakukan dengan baik karena tidak ada proses koordinasi yang baik. Akibatnya, beberapa orang menolaknya.

Selain itu, meskipun Timnas AMIN terdiri dari individu yang cerdas, mereka mengabaikan standar perekrutan, karena mereka yang direkrut bukanlah individu yang sembarangan. Sebagai orang berpendidikan, etika tidak boleh dilupakan. Selain itu, kita memiliki kewajiban untuk mempertahankan budaya timur.


BACA JUGA : Sudah Gagal Program DP Rumah 0%, Anies Malah Ingin Reformasi KPR

Situasi seperti ini harus diantisipasi sejak awal selama proses verifikasi. Jika masalah ini tidak ditangani segera, hal itu dapat berdampak negatif pada Timnas AMIN dan memberikan kesan buruk kepada masyarakat tentang kesiapan Timnas AMIN.

Khawatir bahwa ini akan menyebabkan tanggapan yang terkesan negatif dan tidak produktif, yang pada gilirannya akan mengurangi persepsi publik tentang kualitas tim nasional ini.

Selain itu, pengumuman tim nasional dibuat hanya beberapa detik sebelum penetapan oleh KPU, yang mengurangi koordinasi dan verifikasi.

Timnas AMIN seharusnya dapat kembali fokus pada agenda kampanye mereka jika situasi ini dapat segera diklarifikasi, dilokasikan, dan dipastikan tidak menyebar ke orang lain.

Loading

Silahkan Telusuri

Franz Magnis Suseno: Pemilu 2024 adalah yang Terburuk dalam Sejarah Indonesia

JAKARTA, BuletinKompas – Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara Franz Magnis-Suseno menilai, Pemilihan Umum …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *