Pasang Iklan di Buletinkompas.com
Perdana-Menteri-Israel-Benjami-Netanyahu
Perdana-Menteri-Israel-Benjami-Netanyahu

Ketika Netanyahu Ditanya Kapan Perang Gaza Berakhir

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan kepada kabinet perang yang dipimpinnya, bahwa operasi militer terhadap Hamas di Jalur Gaza akan terus berlanjut hingga tujuan tercapai.

“Kemenangan hanya akan dicapai jika kita mencapai tujuan kita dan ketika kita mengembalikan keamanan ke dalam masyarakat di bagian utara dan selatan menjadi satu kesatuan,” cetus Netanyahu saat berbicara di depan para anggota kabinet perang Israel, seperti dilansir Associated Press dan Al Arabiya, Senin (8/1/2024).

Pemerintah Israel telah bersumpah untuk menghancurkan Hamas setelah serangan mengejutkan pada 7 Oktober tahun lalu menewaskan sekitar 1.200 orang di negara Yahudi tersebut. Sekitar 240 orang lainnya disandera dan ditahan di Jalur Gaza.

Rentetan serangan Israel terhadap Jalur Gaza itu memicu kehancuran, dan menurut otoritas kesehatan Gaza, telah menewaskan sedikitnya 22.835 orang, termasuk 9.600 anak, sejauh ini. Penghitungan otoritas Gaza yang dikuasai Hamas tidak membedakan antara kombatan dan warga sipil.

Disebutkan otoritas kesehatan Gaza bahwa sekitar dua pertiga korban tewas merupakan perempuan dan anak-anak. Sekitar 58.166 orang lainnya mengalami luka-luka akibat rentetan serangan Israel di daerah kantong Palestina tersebut.


BACA JUGA : Disebut Dalam Debat Ke-3, Apa Sih Kerja Sama Selatan-Selatan

Dalam rapat yang digelar di Tel Aviv pada Minggu (7/1) waktu setempat, Netanyahu juga melontarkan ancaman untuk kelompok Hizbullah yang bermarkas di Lebanon. Diperingatkan oleh Netanyahu bahwa Hizbullah harus “mempelajari apa yang telah dipelajari Hamas beberapa bulan sebelumnya”.

“Tidak ada teroris yang kebal, dan kami bertekad untuk membela warga negara kami dan mengembalikan penduduk wilayah utara ke rumah mereka dengan selamat,” tegasnya.

Israel dan Hizbullah terlibat serangan lintas perbatasan pada Sabtu (6/1) waktu setempat, dalam salah satu serangan paling parah yang terjadi di perbatasan Israel-Lebanon dalam beberapa pekan terakhir.

Serangan lintas perbatasan pada akhir pekan itu terjadi setelah pemimpin Hizbullah menyerukan pembalasan atas pembunuhan wakil pemimpin senior Hamas, Saleh al-Aruri, di pinggiran Beirut dalam serangan yang diduga dilakukan oleh Israel.

Hizbullah mengklaim kelompoknya meluncurkan 62 roket ke arah pangkalan pengawasan udara Israel di area Gunung Meron, dan melancarkan serangan langsung sebagai “respons awal” terhadap pembunuhan Aruri. Diklaim juga oleh Hizbullah bahwa rentetan roket itu menghantam dua pos militer dekat perbatasan Lebanon.

Dalam pernyataan terpisah, militer Israel melaporkan sekitar 40 roket terdeteksi diluncurkan ke arah Meron dan sebuah pangkalan militer menjadi sasaran. Namun, ditegaskan oleh Tel Aviv bahwa roket-roket itu tidak memicu korban jiwa di wilayah Israel.


BACA JUGA : Ledakan Bus Di Kabul Afghanistan

Loading

Silahkan Telusuri

Menghabiskan Waktu Di Melaka Membantu Meningkatkan Hubungan Kultural Indonesia-Malaysia

JAKARTA, BuletinKompas – Dengan bantuan KRI Dewaruci, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan …