Pasang Iklan di Buletinkompas.com
Pekerja melintas di layar IHSG di BEI, Jakarta

Kondisi Pasar Modal Disaat Ekonomi Indonesia Diproyeksikan Capai 5,2%

JAKARTA, BuletinKompas – Dengan banyaknya masalah global yang muncul baru-baru ini, dinamika politik dan ekonomi di seluruh dunia menjadi lebih dinamis. Namun, ekonomi Indonesia diharapkan tetap kuat dan stabil.

Isfhan Helmy dari Institut Penelitian Sinarmas Sekuritas memperkirakan pertumbuhan yang signifikan pada kuartal kedua tahun 2024.

“Untuk pertumbuhan PDB sendiri kami perkirakan sebesar 5,1-5,2%, di mana pertumbuhan kuartal II 2024 masih akan cukup kuat di 5,3%. Di mana dukungan dari belanja pemerintah maupun investasi masih cukup kuat,” kata dia.

Menurut perkiraan Sinarmas Sekuritas, surplus perdagangan akan terus berada di atas USD 3 miliar setiap bulan selama sisa tahun 2024 dan akan mencapai rata-rata USD 3,6 miliar pada kuartal keempat 2024.

Pada kuartal keempat tahun 2024, mega smelter Freeport dan Amman Minerals, yang sedang beroperasi, diperkirakan akan membawa tambahan sekitar USD 300 juta per bulan.

Ini akan berdampak pada akun saat ini, yang diperkirakan akan berubah dari defisit menjadi surplus sebesar 0,2-0,3% terhadap PDP dari kuartal ketiga hingga kuartal keempat tahun 2024.

Namun, karena defisit yang signifikan pada kuartal I 2020–2024 yang mencapai 1,1% terhadap PDB, current account akan tetap mengalami defisit sebesar -0,2% terhadap PDP secara tahunan.

“Kami juga menilai macro backdrop yang tidak terlalu berubah memberi fondasi yang kuat untuk Pasar saham untuk recovery di semester II 2024, dengan target IHSG di 7,800 (base case) dengan asumsi 13.7x P/E,” imbuh Isfhan.

Aryo Perbongso, Head of Fixed Income Research di Sinarmas Sekuritas, menekankan bahwa ketegangan geopolitik telah mereda. Harga minyak WTI turun 8,2% karena tensi geopolitik di Timur Tengah yang sudah menurun.

“Akan tetapi, cadangan devisa Indonesia turun sebesar USD 4,2 miliar menjadi USD 136,2 miliar pada April 2024 karena tingginya pembayaran utang luar negeri dan intervensi Bank Indonesia untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Inflasi melambat menjadi 0,25% m-m dan 3,0% y-y di bulan April, dipengaruhi oleh deflasi harga bahan makanan pasca-Ramadhan,” kata dia.

Belanja pemerintah dan konsumsi swasta mendorong pertumbuhan PDB Indonesia sebesar 5,11% pada kuartal I 2024, meskipun ini merupakan pertumbuhan terendah untuk kuartal Ramadhan sejak 2017, kecuali tahun COVID-19.

Secara keseluruhan, Neraca Pembayaran mengalami defisit sebesar USD 5,97 miliar, dan defisit transaksi berjalan mencapai USD 2,161 juta. Di tengah volatilitas pasar yang berlanjut dan kekhawatiran ekonomi AS, yield obligasi pemerintah sedikit menurun, dengan yield obligasi bertenor 10 tahun diperkirakan turun menjadi 6,72%.

Baca Juga : Sudirman Said Mengaku Siap Maju Pilgub Jakarta 2024

Loading

Silahkan Telusuri

Sandiaga: Pemerintah Bentuk Tim Khusus Kaji Family Office di Indonesia

JAKARTA, BuletinKompas – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan pemerintah akan membentuk tim …