Pasang Iklan di Buletinkompas.com
TKN-Prabowo-Gibran-Nusron-Wahid
TKN-Prabowo-Gibran-Nusron-Wahid

Koreksi Anies, TPN Sebut Pertahanan Negara Perlu Kerahasiaan

Dalam Debat Capres Ketiga, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo meminta capres nomor urut 2 Prabowo Subianto untuk membuka data pertahanan RI. Nusron Wahid, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, menanggapi permintaan ini.

Pada debat Minggu (7/1) di Istora Senayan, Jakarta, Ganjar dan Anies meminta Prabowo membuka semua data pertahanan, mulai dari anggaran untuk Kemhan RI hingga informasi alutsista. Namun, Nusron menyatakan bahwa Prabowo, yang juga merupakan menteri pertahanan negara, pasti tidak akan mau membuka informasi yang merupakan rahasia negara.

Nusron menyatakan dalam keterangan tertulis pada Senin (8/1/2024), “Soal Mas Anies dan Ganjar meminta data pertahanan dibuka dan disampaikan dalam debat, jelas Pak Prabowo sebagai Menhan tidak mungkin bersedia, karena tidak mungkin data alutsista dan jenis yang kita miliki dibuka secara telanjang.”


BACA JUGA : TKN Beberkan Persiapan Capres Prabowo Jelang Debat Capres

Nusron mengatakan bahwa menjaga kerahasiaan negara adalah masalah besar bagi negara demokrasi. Ia mengatakan bahwa pertahanan adalah bagian dari kerahasiaan negara, tetapi di sisi lain, negara demokrasi membutuhkan transparansi.

Terangnya, “Di setiap negara demokratis itu selalu ada tegangan antara rahasia dengan pertahanan dan keamanan. Di satu sisi, transparansi penting sebagai bagian dari demokrasi, tetapi di sisi lain, pertahanan negara juga perlu kerahasiaan.”

Nusron menjelaskan proses legislatif sebagai solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

Karena itu, delibrasi legislatif adalah titik utama, dan itu sudah dilakukan. Dia menyimpulkan, “Kita harus tetap transparan dalam kebijakan, tetapi kita tidak boleh mengungkapkan strategi pertahanan kita.”


BACA JUGA : Gibran Di Jakarta Barat : Jangan Lupa Malam Ini Nonton Debat

Loading

Silahkan Telusuri

Franz Magnis Suseno: Pemilu 2024 adalah yang Terburuk dalam Sejarah Indonesia

JAKARTA, BuletinKompas – Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara Franz Magnis-Suseno menilai, Pemilihan Umum …