Pasang Iklan di Buletinkompas.com
Cawapres-Gibran-Rakabuming-Nomor-Urut-2
Cawapres-Gibran-Rakabuming-Nomor-Urut-2

Kunjungi Cirebon, Gibran Temui Pelaku UMKM Dalam Acara ‘Gibran Mendengar’

Di Cirebon, Jawa Barat, cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming mengadakan agenda “Gibran Mendengar” di mana sejumlah warga menyampaikan keluhan mereka kepada Gibran tentang usaha mereka.

Sabtu, Juni 1, 2024, pertemuan diadakan di Toko Batik Trusmi di Plered County. Pemilik usaha kerupuk kulit ikan patin Dani Pratama adalah salah satu warga yang menyampaikan keluhannya.

Saya Dani Maulana, orang Cirebon yang memiliki bisnis UMKM. Dani mengatakan, “Saya berharap jika Anda menjadi wakil presiden tahun ini, tolong bantu kami UMKM dan perhatikan perizinan kami.”

Dia menyatakan bahwa perizinan untuk UMKM sudah mudah, tetapi dia berharap pemasaran dapat membantu, bahkan dengan bekerja sama dengan Gibran.

Perizinan kami sangat mudah, Alhamdulillah. Yang kami harapkan lagi dari pemasaran adalah agar UMKM membantu kami memasarkan produk kami jika diperlukan. “Kerupuk kulit ikan patin adalah produk saya,” katanya.

Dalam menanggapi keluhan Dani, Gibran menanyakan berapa banyak Dani menjual barangnya, termasuk distributor.

“Jualnya berapa?” Gibran bertanya.

Dani menjawab, “Jualnya itu Rp 25 ribu, kalau masuk toko bisa Rp 20 ribu, jadi toko bisa jual Rp 25 ribu.”

Setelah itu, Gibran memuji produk yang dibuat Dani dan menanyakan masalah apa yang dia hadapi.

Ini luar biasa, Pak. Saya berterima kasih, Pak. Kami akan mencobanya. Dia bertanya lagi, “Apa arti kesulitan-kesulitan selama ini?”


BACA JUGA : Gaspol! Komunitas Ondel-Ondel Dukung Prabowo-Gibran

Dani mengatakan bahwa masalahnya dengan alat produksi karena produksi bergantung pada sinar matahari, sehingga produksi menjadi sulit jika tidak ada sinar matahari.

Menurutnya, jika hambatan saya terletak pada industri rumahan, yaitu rumahan, masalah saya terletak pada alat. Jadi, saya masih manual, benar-benar mengandalkan sinar matahari, itu bisa dijemur, butuh seperti oven, jadi kalau nggak ada sinar matahari, saya tidak bisa produksi, Mas.

Pemilik produk makanan ringan Intan, seorang UMKM lainnya, menyampaikan keluhan tentang kesulitan mengurus perizinan karena warga khawatir tentang pungli.

Mengurus mudah, Pak, tetapi kepercayaan masyarakat rendah. Mencari kepercayaan dengan NIB dan halal sulit, dan ada biaya? Jadi begitu, bukan? Menurutnya, UMKM mengalami trauma.

Tidak pernah dilayani, tapi apakah OSS sudah dijelaskan? “OSS ini kan sangat mengurangi pungli”, kata Gibran.

Setelah itu, Intan menjawab pertanyaan warga, yang sudah dijelaskan tentang OSS atau manajemen digital. Namun, orang-orang di Cirebon tetap skeptis karena khawatir dinas-dinas terkait akan melakukan pungli.

“Pernah ada yang kena pungli?” tanya Gibran.

Intan menjawab, “Mungkin ada beberapa, UMKM itu selalu menanyakan kita harus bayar berapa, UMKM yang ada di pelosok itu minta keyakinan Bapak ketika Bapak udah jadi, apa Bapak bisa mendompleng UMKM yang minim pendidikan dan minim perizinan untuk kita-kita.”

Menurut Gibran, izin masih diperlukan untuk meningkatkan pasar. Dia berjanji akan mendorong digitalisasi untuk mempermudah perizinan dan meminimalkan pungli.


BACA JUGA : Komunitas Senam Jabar Nyatakan Dukung Prabowo-Gibran

Loading

Silahkan Telusuri

Franz Magnis Suseno: Pemilu 2024 adalah yang Terburuk dalam Sejarah Indonesia

JAKARTA, BuletinKompas – Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara Franz Magnis-Suseno menilai, Pemilihan Umum …