Pasang Iklan di Buletinkompas.com
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy

Menko PMK Meninjau Pengukuran Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Kota Palu

JAKARTA, BuletinKompas – Di Posyandu Angkasa di Kelurahan Birobuli Utara, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat (14/6/2024), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau proses Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting.

Muhadjir melihat langsung bagaimana para kader posyandu mengukur bayi dan balita. Dia mengukur lingkar kepala, tinggi, dan berat badan mereka.

Selain itu, dia melihat proses konsultasi gizi setelah pengukuran, pencatatan dan pelaporan di posyandu, dan pencatatan perkembangan tumbuh dan kembang anak.

Muhadjir menyatakan bahwa pengukuran dan intervensi yang dilakukan secara bersamaan di Kota Palu berjalan dengan baik.

Dia menyatakan bahwa pekerja posyandu menggunakan alat anthropometri standar dan memahami prosedur pengukuran dan pencatatan. Proses pelayanan juga dilakukan dengan baik.

“Pelaksanaan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Kota Palu saya kira sudah bagus. Pelayanan di posyandu sudah terstandar, mulai dari timbangannya, kemudian tenaganya sudah dilatih semua,” ungkapnya.

Diketahui, berdasarkan data SKI tahun 2023, prevalensi stunting di Kota Palu masih terbilang tinggi, yakni 22,1 persen, menurun 2,6 persen dari tahun sebelumnya 24,7 persen.

Angka tersebut masih berada di atas rata-rata nasional dan masih harus diturunkan untuk mencapai target 14 persen.

Dia berharap, dalam pelaksanaan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting di bulan Juni ini menjadi momen menggerakkan masyarakat sasaran aktif datang ke Posyandu untuk dilakukan pemantauan tumbuh kembang balita.

“Serta diberi intervensi yang sesuai kondisi calon pengantin, ibu hamil atau balita sebagai upaya pencegahan stunting,” tutur eks Mendikbud ini.

Muhadjir menyampaikan, untuk mencapai target 14 persen, pemerintah menggunakan strategi pentahelix yang melibatkan pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, dan media massa.

Semua pihak harus bersinergi untuk dapat menurunkan angka balita stunting mencapai target di tahun 2024 ini.

“Untuk itu kita harus kerja keras dan cerdas, memastikan bagaimana balita yang berat badannya tidak naik dan balita bermasalah gizi dapat diintervensi dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya.

Muhadjir juga mengapresiasi upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Palu yang menggunakan pendekatan kearifan lokal dalam menangani stunting.

Taitu, menggunakan pendekatan “nosiala pale”, yang artinya bergotong royong seluruh perangkat daerah bersama semua unsur masyarakat menyelesaikan persoalan stunting yang ada di Kota Palu.

Termasuk memanfaatkan infrastuktur atau pranata sosial. Misalnya, perkumpulan pengajian, kemudian juga ibu-ibu PKK. Kemudian gerakan ekonomi kerakyatan melalui dana PNM, dana Mekar juga KUR.

“Itu bisa diberdayakan untuk mengentaskan stunting di daerah ini,” ungkapnya.

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Fahrudin D. Yambas, Wakil Wali Kota Palu Reny A. Lamadjido, Kepala BKKBN Provinsi Sulteng, dan Plt Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana dari Kemenko PMK hadir dalam acara tersebut.

Ada juga Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan dari Kemenko PMK, Kadinkes Kota Palu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Palu, dan anggota Forkopimda Kota Palu.

Baca juga : Keppres Ditandatangani, Satgas Judol Resmi Dibentuk, Ini Susunannya

Loading

Silahkan Telusuri

Jelang HUT ke-78 Bhayangkara, Kapolri Akui Polisi Masih Banyak Kekurangan

JAKARTA, BuletinKompas – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengakui masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki …