Pasang Iklan di Buletinkompas.com
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia ditunjuk sebagai ketua satuan tugas (satgas) percepatan swasembada gula dan bioetanol. (Dok. BuletinKompas)

Menteri Bahlil Bakal Sulap 2 Juta Ha Lahan di Merauke Jadi Kebun Tebu

JAKARTA, BuletinKompas – Setelah ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai ketua satuan tugas (satgas) percepatan swasembada gula dan bioetanol di Merauke, Papua Selatan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan akan membuka lahan di Merauke untuk penanaman tebu, agar tidak mengandalkan impor.

Diketahui, penunjukkan Bahlil sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 15 Tahun 2024 tentang Satuan Tugas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.

Lantaran saat ini Indonesia masih mengandalkan impor gula untuk memenuhi kebutuhan. Padahal Indonesia memiliki ketersediaan lahan yang cukup luas. Oleh karena itu, Pemerintah akan membuka lahan di Indonesia Timur.

“Di negara kita ini luas wilayah kita, ini salah satu yang terbesar di dunia. Tapi kita ini, harga gula naik, impor terus kerjanya, impor terus. Kita ini enggak bisa lagi membangun kebun dengan model di saat kolonial, pakai tenaga manusia terus,” kata Bahlil dalam konferensi pers di Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta Selatan, Selasa (30/4/2024).

Bahlil mengakui untuk membuka lahan membutuhkan anggaran yang tak sedikit. Kendati demikian, pihaknya akan mengusahakan dan ia melihat ada potensi 2 juta hektare (ha) lahan yang bisa diolah.

“Kita sampai kapan pun akan kalah itu. Karena biaya produksinya akan jauh lebih mahal. Kemudian kita cari tanah yang agak besar,” ujarnya.

Namun, nantinya pemanfaatan lahan di Merauke tersebut akan dibagi menjadi beberapa kelompok, di antaranya akan dikelola oleh perusahaan swasta dan yang dikelola oleh badan usaha milik negara (BUMN).

“Satu bagian adalah akan dikelola oleh swasta murni, karena swasta murni ini percepatannya lebih tinggi dan dia tidak kita tanggung tentang infrastrukturnya. Satunya akan dikelola oleh KEK (kawasan ekonomi khusus), dalam hal ini BUMN. Tapi ini kan di-blending antara investasi BUMN dan swasta. Kenapa ini kita lakukan? Dalam rangka percepatan swasembada gula,” ujar Bahlil.

Sebagai langkah awal, kata Bahlil Pemerintah telah mendatangkan sekitar 2 juta bibit tebu dari Australia. Dia menilai, bibit dari negara tersebut cocok dengan kondisi tanah di Merauke.

“Jadi, sekarang kita lagi dorong, dan ini investasinya semua investasi dalam negeri. Dan kita memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua pengusaha yang mau melakukan investasi di bidang perkebunan tebu yang sekaligus dengan industrinya,” pungkasnya.

BACA JUGA :

Loading

Silahkan Telusuri

Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online

JAKARTA, BuletinKompas – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mulai menelusuri oknum aparatur …