Menurut Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), tidak ada lagi kandidat yang menerima “titipan orang dalam” dalam seleksi CPNS. Ini sejalan dengan proses pengetatan dan transparansi seleksi.
Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas menyatakan bahwa proses seleksi kali ini lebih transparan dibandingkan dengan sistem seleksi sebelumnya, yang memiliki banyak celah yang dapat dimanfaatkan oleh sejumlah oknum orang dalam untuk meloloskan kenalannya dan keluarganya untuk menjadi ASN, baik PNS maupun PPPK.
Sekarang mereka tidak dapat membantu meloloskan peserta, katanya. Karena itu, tes dilakukan menggunakan sistem yang disebut CAT. Nilai juga akan disiarkan secara real time di YouTube. Oleh karena itu, kecurangan tidak akan terjadi.
BACA JUGA : Menteri Tenaga Kerja Ingatkan Gubernur Umumkan Naikkan UMP Hari Ini
Anas menyatakan, “Tidak ada satu pun yang bisa membantu. Ini dalam rangka mendorong agar birokrasi kita ke depan bisa melahirkan anak-anak yang hebat sekaligus menambali yang dulu-dulu (posisi kosong).”
Sebaliknya, dia berpendapat bahwa seleksi kali ini sangat kompetitif karena ada 572 ribu posisi dalam seleksi Calon ASN (CASN), termasuk PNS dan PPPK, dan 2,9 juta pendaftar dan 2,4 juta yang mendaftar.
Anas juga berbicara tentang pengetatan seleksi CASN ini beberapa waktu lalu. Ia bahkan menyatakan bahwa status pejabat tidak menjamin bahwa anggota keluarganya akan lolos seleksi CASN. Anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Haryomo Dwi Putranto, Plt Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), adalah contohnya.
Sudah banyak kasus di mana putra Kepala BKN saja tidak berhasil lolos, bukan? Saat ditemui di Kantor Kementerian PANRB di Jakarta Selatan pada hari Kamis, 11 September 2023, dia menyatakan bahwa putra kepala BKN itu yang mengalami kesulitan untuk lolos. Sebelumnya, putrinya Pak Presiden juga tidak berhasil.
BACA JUGA : Kereta Cepat Whoosh Tampung 20rb Lebih Penumpang Selama 1 Bulan