Pasang Iklan di Buletinkompas.com
Andi Rukman Nurdin (ARN), Sekretaris Jenderal BPP GAPENSI mengadakan pertemuan dengan Wapres Ma'rif Amin

Pemerintahan Prabowo-Gibran Bakal Kolaborasi Dengan Gapensi

JAKARTA, BuletinKompas – Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI) berbicara tentang kondisi industri konstruksi nasional dan tujuan strategisnya saat berkunjung ke Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin pada 31 Mei.

Sekretaris Jenderal BPP GAPENSI dan calon Ketua Umum BPP GAPENSI, Andi Rukman Nurdin (ARN), membahas masalah yang dihadapi oleh Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK). Salah satunya adalah penurunan jumlah BUJK dari 144.000 menjadi 75.809 setelah Undang-Undang Cipta Kerja diberlakukan.

Wakil Presiden menyambut baik komitmen GAPENSI di pertemuan tersebut dan berharap kerja sama antara pemerintah dan GAPENSI terus ditingkatkan untuk mendukung pembangunan infrastruktur.

Selain itu, ARN berharap Wakil Presiden dapat membuka secara resmi Musyawarah Nasional XV BPP GAPENSI, yang akan berlangsung di Jakarta dari tanggal 5 hingga 7 Juni.

ARN menekankan dalam audiensi ini betapa pentingnya mendukung BUJK kecil dan menengah (BUJK) karena mereka menghadapi masalah perizinan dan peluang pekerjaan yang terbatas karena proyek besar yang digabungkan oleh badan usaha besar, terutama BUMN.

ARN juga menekankan beberapa masalah utama: penyedia jasa konstruksi yang lebih mudah ditemukan di daerah, lebih sedikit proyek skala kecil, dan masalah dengan mendapatkan izin yang menghambat pertumbuhan BUJK kecil dan menengah. Ia menyatakan bahwa GAPENSI akan terus bekerja sama dengan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas anggota-anggotanya dan memberikan peluang yang lebih baik.

GAPENSI berkomitmen untuk memberi tahu pemerintah tentang berbagai masalah konstruksi dan membantu anggota menyesuaikan diri dengan kebijakan yang ada.

GAPENSI berharap dapat memainkan peran penting dalam mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan melalui kolaborasi dengan pemerintahan baru dan peningkatan peran konstruksi dalam proyek strategis seperti pengangkutan batu bara. Diharapkan industri konstruksi nasional dapat mengatasi berbagai masalah dengan mendukung proyek infrastruktur dan kebijakan pemerintah yang proaktif.

Baca Juga : Pertemuan Prabowo dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Singapura, Bahas Pertahanan dan Perdamaian!

Loading

Silahkan Telusuri

Jelang HUT ke-78 Bhayangkara, Kapolri Akui Polisi Masih Banyak Kekurangan

JAKARTA, BuletinKompas – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengakui masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki …