Buletin Kompas Buletin Kompas, Berita, Politik, Ekonomi, Hukum, Kriminal, Olahraga, Sepak, Bola, Teknologi, Otomotif, Artis, di, Indonesia, dan, Dunia
Artikel Terkait
JAKARTA, BuletinKompas – Sejak Ramadan, penjualan kurma di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, meningkat sekitar lima puluh hingga tujuh puluh persen dibandingkan hari-hari biasa.
Pedagang kurma di pasar, Elawati (48), mengatakan bahwa pelanggan telah membeli buah khas dari Timur Tengah ini sejak sepekan sebelum Ramadan. Penjualan akan terus meningkat hingga Idul Fitri.
“Alhamdulillah, dari awal puasa omzet penjualan naik sekitar 50 hingga 75 persen. Biasanya sampai akhir puasa nanti atau sepekan jelang lebaran masih banyak yang belanja kurma,” katanya, Kamis (14/3).
Dia mengatakan bahwa pembeli kurma tidak hanya membeli untuk berbuka dan sahur di rumah, tetapi juga membeli untuk oleh-oleh ke kampung atau disedekahkan ke masjid atau musala.
Pedagang kurma Dwi (51) di Pasar Jatinegara juga merasakan peningkatan penjualan kurma. Dia mengatakan peningkatan pembeli sangat kecil setelah pandemi COVID-19.
Baca juga : Kunjungan Hari Ke-2 Jokowi ke RSUD Sibuhuan di Sumatera Utara
“Alhamdulillah, tahun ini pembelinya sangat ramai dibanding tahun lalu. Karena mungkin perekonomian juga sudah normal kembali,” ujarnya.
Dwi menjual berbagai macam kurma di kiosnya. Ini termasuk Kurma Madinah, Kurma Sukari, Kurma Tangkai Madu, Kurma Nabi, Kurma Medjool Palestina, dan Kurma Mesir. Masing-masing memiliki bentuk, cita rasa, dan harga yang unik.
Kurma Sukari dan Kurma Golden Valey adalah yang paling disukai dan paling dicari konsumen, kata Dwi.
“Jenis Kurma Sukari dan Kurma Golden Valey, paling banyak dibeli orang. Mungkin, karena harganya standar dan rasanya enak, cocok dengan lidah orang Indonesia,” ujarnya.
Orang yang tinggal di Batu Ampar, Kramat Jati bernama Rahmat (49) selalu membeli kurma di pasar ini setiap Ramadan dan jelang Idul Fitri karena harganya lebih murah di sini.
Baca juga : Rumah Industri Narkoba di Apartemen Ditemukan Polisi Metro Jaya
