Pasang Iklan di Buletinkompas.com
Wakil Sekjen DPP PPP Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi Achmad Baidowi memberikan keterangan di Kantor DPP PPP, Jakarta, Selasa (12/12). MA menolak kasasi PPP kubu Djan Faridz dengan nomor perkara 504K/TUN/2017. (Dok. BuletinKompas)

PPP Sebut Pernyataan KPU soal Usia Cagub-Cawagub Bukan Hanya untuk Kaesang

JAKARTA, BuletinKompas – Ketua DPP PPP Achmad Baidowi alias Awiek menilai, pernyataan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait persyaratan pencalonan calon gubernur dan wakil gubernur harus genap 30 tahun pada 1 Januari 2025 bukan hanya untuk Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.

“Yang jelas keputusan MA itu kan bukan untuk Kaesang pribadi, tapi untuk seluruh rakyat Indonesia,” kata Awiek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (1/7/2024).

Dia menilai, jika Kaesang memenuhi syarat tersebut maka berhak maju di Pilkada Serentak 2024.

“Ya kalau syarat UU nya terpenuhi, kan tidak ada halangan untuk maju, soal mau dipakai jalur itu, itu semuanya tergantung Kaesang,” ujar dia.

Lebih lanjut, Awiek tak mempermasalahkan jika Kaesang maju di Pilkada Jakarta. Asal, tidak melanggar hukum.

“Polemik itu hal yang biasa. Yang tidak boleh itu kalau melanggar hukum. Masalahnya, ini hukumnya udah dibuka. Udah diperbolehkan oleh Mahkamah Agung. Mahkamah Agung itu bukan mahkamah pribadi, tapi institusi negara, membolehkan usia 30 tahun saat pelantikan itu boleh maju kepala daerah untuk gubernur kan. Ya sudah, gimana, wong itu keputusan hukum. Kita percaya supremasi hukum,” imbuh Awiek.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yakin jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak pernah menyodorkan nama Kaesang Pangarep untuk maju di Pilkada Jakarta.

Luhut menilai, sosok Presiden Jokowi sangat demokratis. Sehingga, tidak mungkin Presiden Jokowi ikut campur dalam Pilkada Jakarta.

“Semua ini orang nuduh-nuduh Pak Jokowi. Itu, jangan asal ngomong lah, Pak Jokowi itu sepanjang yang saya tahu enggak pernah campur-campur soal itu,” kata Luhut di Jakarta, Minggu, (30/6/2024).

“Saya kan masih di kabinet. Orang bilang sama soal nyolek-nyolek Gibran, mana pernah ngomong soal Gibran jadi Wapres. Enggak pernah,” tambahnya.

Dia mengungkapkan, bahwa Presiden Jokowi adalah sosok yang sangat mendengarkan pendapat semua pihak.

“Presiden (Jokowi) itu sangat demokratis, itu yang saya tahu. Menurut saya, maaf kadang-kadang terlalu demokratis juga, karena mungkin saya tentara ya, saya enggak tahu,” tegas dia.

“Beliau sangat dengarin semua. Jadi kalau itu dibilang, orang yang ngomong itu sakit jiwa itu kayaknya itu,” sambungnya.

Luhut pun menegaskan, Presiden Jokowi tidak akan melakukan cawe-cawe di Pilkada Jakarta 2024.

“Enggak ada lah, ngapain beliau cawe-cawe,” imbuh Luhut.

BACA JUGA :

Loading

Silahkan Telusuri

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah telah menawarkan nama putra bungsunya, Kaesang Pangarep di Pilkada 2024

Presiden Jokowi Bantah Sodorkan Nama Kaesang di Pilkada Jakarta 2024

JAKARTA, BuletinKompas – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak menunjuk putra bungsunya, Kaesang Pangarep, Ketua Umum …