Pasang Iklan di Buletinkompas.com
Prabowo-Subianto-Capres-Koalisi-Indonesia-Maju
Prabowo-Subianto-Capres-Koalisi-Indonesia-Maju

Prabowo Sebut Jangan Benci Orang Asing, Tapi Jangan Terlalu Polos

Di Malang, Jawa Timur, Prabowo Subianto mengadakan pertemuan dengan kiai kampung dari seluruh Indonesia. Prabowo meminta warga Indonesia untuk tidak rendah hati terhadap orang asing.

Pada awalnya, Prabowo berbicara tentang sejarah penjajahan Indonesia oleh negara-negara Barat. Dia menyatakan bahwa orang asing menikmati banyak kekayaan Indonesia.

Selama ratusan tahun, kita telah dijajah oleh orang asing. Kita tahu dari sejarah kita, kita tahu bahwa kekayaan kita terus diambil. Prabowo menyatakan pada hari Sabtu (18/11/2023), “Bukan kita yang ke Eropa, tetapi orang Eropa yang ke sini.”

Prabowo mencontohkan pengalaman pribadinya sendiri ketika dia melihat orang asing mendiskriminasi. Di tahun 1978, ia melihat sebuah prasasti yang menunjukkan bahwa orang Indonesia tidak boleh masuk.


BACA JUGA : Menhan Prabowo Ungkap Isi Pertemuan Menhan Se-ASEAN

Saya masih melihat Letnan Satu Prabowo Subianto tahun 78 komandan kompi 112, prasasti yang dilarang untuk hewan dan penduduk asli. Dilarang untuk anjing domestik dan anjing lain. Prabowo menyatakan bahwa karena itu, anjing menganggap kita lebih rendah.

Prabowo juga menyinggung diskriminasi dan upaya adu domba yang sering dilakukan negara asing. Ini sudah ada sejak zaman penjajahan VOC.

Prabowo menyatakan bahwa dia tidak mengajarkan orang Indonesia untuk membenci negara lain, hanya meminta mereka untuk tidak bodoh agar mereka tidak mudah ditipu.

Saya tidak bermaksud mengajak kita benci orang asing atau siapapun. Saya juga tidak mengajak kita benci orang Barat. Tapi kita jangan terlalu bodoh atau lugu. karena kita sering terlalu ramah. Prabowo menyimpulkan bahwa budaya kita sangat ramah.


BACA JUGA : Jabat Jubir TKN Prabowo-Gibran, Rian Ernest Sebut Santun Dan Santuy

Loading

Silahkan Telusuri

Franz Magnis Suseno: Pemilu 2024 adalah yang Terburuk dalam Sejarah Indonesia

JAKARTA, BuletinKompas – Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara Franz Magnis-Suseno menilai, Pemilihan Umum …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *