Pasang Iklan di Buletinkompas.com

Presiden Bongbong Marcos dari Filipina Mengucapkan Selamat kepada Prabowo

Presiden Filipina Ferdinand “Bongbong” Marcos menyampaikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 02, yang memenangkan penghitungan suara sementara untuk Pilpres 2024. Bongbong menulis di akun X (sebelumnya Twitter)
“Ucapan selamat saya yang terhangat kepada Menteri Pertahanan @prabowo yang memimpin dalam penghitungan suara terakhir untuk Presiden Indonesia berikutnya.”

Selain itu, dalam unggahan tersebut, Bongbong mengungkapkan harapan masa depannya tentang hubungan bilateral antara Republik Indonesia dan Filipina.

Baca Juga : Ketua PPS OKU Timur Meninggal, KPU Sumsel Memberikan Santunan Sebesar Rp 46 Juta

Selain itu, dia menambahkan, “Saya berharap dapat memperdalam hubungan bilateral Filipina dengan Indonesia, yang merupakan tetangga dekat dan mitra di ASEAN.”

Dia mengatakan bahwa Indonesia dan Filipina akan merayakan tujuh puluh lima tahun hubungan diplomatik tahun ini.

Pakar politik Richard Heydarian dari Universitas Filipina sebelumnya membandingkan kampanye Tiktok Prabowo dengan Presiden Bongbong. Pakar tersebut menyatakan bahwaRepublik Indonesia akan memilih demokrasi Filipina.

Heydarian menyatakan bahwa di tempat di mana disinformasi dan orang-orang kuat dapat terlihat ‘lucu’ dengan tindakan menyenangkan, di mana hak manusia diabaikan, dan di mana dinasti baik lama maupun baru mendominasi seluruh sistem politik.

Orang kuat yang terlihat “lucu” merujuk pada Prabowo, yang sering berjoget selama kampanye. Semua tindakan ini sampai membuatnya dijuluki gemoy atau menggemaskan.

Hingga saat ini, sejumlah pemimpin negara telah mengucapkan selamat atas keunggulan Prabowo dalam hasil sementara hitungan cepat dari berbagai lembaga survei dan penghitungan langsung dari KPU terus berjalan.

Di antara mereka adalah Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe, dan Perdana Menteri India Narendra Modi.

Loading

Silahkan Telusuri

Franz Magnis Suseno: Pemilu 2024 adalah yang Terburuk dalam Sejarah Indonesia

JAKARTA, BuletinKompas – Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara Franz Magnis-Suseno menilai, Pemilihan Umum …