Pasang Iklan di Buletinkompas.com
Mensos Risma mengadakan pertemuan bilateral dengan Direktur Pusat Pengembangan OECD Ragnheidur Elin Arnadottir (Ragga) serta Direktur Urusan Tenaga Kerja dan Sosial OECD Stefano Scarpetta di Perancis. (Dok. Kementerian Sosial RI)

Program PENA Kemensos Bantu 3,5 Ribu Keluarga Penyandang Disabilitas Keluar dari Kemiskinan

JAKARTA, BuletinKompas – Lebih dari 3.500 keluarga penyandang disabilitas berhasil keluar dari garis kemiskinan usai mendapat bantuan sosial (bansos). Keluar dari kemiskinan berarti sudah tidak lagi menjadi penerima bansos.

Angka 3.500 hanya merujuk pada keluarga penyandang disabilitas, sedangkan secara umum, keluarga yang kini sudah keluar dari kemiskinan totalnya mencapai 21.333.

“Perkembangan dimulai di akhir 2022 dan telah menggraduasi (mengeluarkan) 21.333 keluarga dari kemiskinan yang artinya tidak lagi menjadi penerima bantuan sosial. Mereka yang keluar dari kemiskinan termasuk lebih dari 3.500 keluarga dari penyandang disabilitas,” mengutip keterangan pers Kementerian Sosial (Kemensos), Sabtu (13/4/2024).

Ini merupakan keberhasilan dari Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (Pahlawan Ekonomi Nusantara – PENA). Capaian ini disampaikan Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam pertemuan bilateral di Perancis.

Pertemuan dilakukan usai Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) pada Rabu sore waktu Perancis, 10 April 2024. Dalam forum ini, Risma menjadi pembicara pertama di sesi Plenary dan sesi Diskusi di hari kedua.

Setelahnya, Risma mengadakan pertemuan bilateral dengan Direktur Pusat Pengembangan OECD Ragnheidur Elin Arnadottir (Ragga) serta Direktur Urusan Tenaga Kerja dan Sosial OECD Stefano Scarpetta. Pertemuan tersebut berlangsung selama lebih dari satu jam.

Pertemuan dibuka oleh Direktur Ragga dengan memperkenalkan Mensos Risma kepada Direktur Stefano dan tim.

Direktur Ragga menjelaskan bahwa Mensos Risma telah berkontribusi positif dalam banyak kegiatan Pusat Pengembangan OECD secara daring maupun secara langsung di Paris maupun di Kosta Rika.

Kontribusi yang dimaksud terkait dengan inklusi sosial, startup yang berdampak sosial, global value chain, sampai dengan infrastruktur.

Sementara, Direktur Stefano menyampaikan perkembangan proses Indonesia untuk menjadi anggota OECD serta pentingnya mencapai standar dan konsistensi penerapannya.

Dengan keanggotaan ini, Stefano berharap akan terjalin komunikasi yang berkelanjutan antara OECD dan Indonesia.

Di samping itu, Risma lebih menekankan pada kemungkinan dukungan OECD terhadap program-program Kemensos dalam jangka pendek.

BACA JUGA :

Loading

Silahkan Telusuri

Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online

JAKARTA, BuletinKompas – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mulai menelusuri oknum aparatur …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *