Anggawira, Ketua Umum Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Indonesia Maju, optimistis bahwa pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan menang satu putaran dalam Pemilu 2024. Dia menyatakan bahwa kelompok milenial dan Gen Z, yang dominan dalam pemilu kali ini, memberikan suara mereka untuk Prabowo-Gibran.
Dalam acara Menakar Pilpres Satu Putaran: Sisi Ekonomi Politik dan Efisiensi Anggaran, yang diadakan di Posko Repnas Indonesia Maju, Jakarta Selatan, Senin (18/12/2023), Anggawira menyatakan, “Jadi dari tren yang saya baca juga dari berbagai survei yang ada, itu kan memang pemilih yang under 40 (tahun) ini sebagian besar ada di pemilih Prabowo dan Gibran.”
Agawira mengakui bahwa setiap paslon ingin menang satu putaran, tetapi dia menegaskan bahwa berdasarkan data, hanya Prabowo-Gibran yang realistis dapat menang satu putaran.
Dia menyatakan, “Bukan hanya paslon 2, semuanya ingin satu putaran, tapi yang realistis bisa mencapai satu putaran dengan data empirik yang ada, inilah paslon 2.”
BACA JUGA : Gerindra : Perusakan Spanduk Prabowo-Gibran Tidak Bisa Dibiarkan
Anggawira menyatakan bahwa pemilihan presiden 2024 akan menghemat anggaran jika berjalan satu putaran. Dia kembali menyatakan bahwa jika Prabowo-Gibran terpilih, program pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat segera dilanjutkan.
Dia menyatakan, “Ya, tentunya kita ingin secara efektif dan efisien, apalagi ada penghematan anggaran. Tapi yang terpenting tadi, hal yang sudah disusun pemerintahan Pak Jokowi bisa segera dilanjutkan.”
Menurutnya, jika misalnya pemerintah dalam kondisi yang sangat baik saat ini, ide tentang institusi memang yang paling menjanjikan. Ide keberlanjutan itu menjadi propuler jika kita berkaca tentang rating persetujuan saat ini.
Hasan menyatakan bahwa kemenangan dalam satu putaran ini tidak akan terjadi jika pemilih Prabowo-Gibran tidak memilih pada hari pemungutan suara. Sebaliknya, pemilih yang memilih pasangan capres-cawapres lain akan menjadi yang paling banyak.
Menurutnya, “Tapi jika partisipasi minimal 80%, menurut saya ide tentang satu putaran itu sangat masuk akal. Tapi jika partisipasi di bawah 80%, blok voting ini, yang kuat dan militan ini, akan mendapatkan banyak suara.”
BACA JUGA : Gerindra Laporkan Perusakan Spanduk Prabowo-Gibran Di Jakarta Timur