Buletin Kompas Buletin Kompas, Berita, Politik, Ekonomi, Hukum, Kriminal, Olahraga, Sepak, Bola, Teknologi, Otomotif, Artis, di, Indonesia, dan, Dunia
Artikel Terkait
JAKARTA, BuletinKompas – Waketum Gerindra Habiburokhman menyindir Refly Harun, anggota tim hukum Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, yang tidak puas dengan kesaksian empat menteri selama sidang sengketa Pilpres 2024 di MK. Kubu Anies-Cak Imin melihat pernyataan Refly sebagai bentuk frustrasi.
“Pernyataan Refly Harun ‘Tak mungkin menteri tidak membela bosnya’ seperti menunjukkan bahwa dia sedang frustrasi,” kata Habiburokhman kepada wartawan, Jakarta pada Senin, (8/4).
Habiburokhman menyatakan bahwa Partai Anies berusaha untuk memperkuat argumen mereka dengan kehadiran empat menteri. Namun, dia menyatakan bahwa Partai Anies tidak menyangka bahwa keempat menteri itu malah memberikan keterangan yang jelas yang seolah-olah membatalkan argumen Partai Anies dan tim Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Baca juga : Imbas Kecelakaan di KM 58 Tol Cikampek, Contraflow Dihentikan Sementara
“Sebabnya target utama mereka memperkuat argumentasi dengan menghadirkan menteri-menteri Jokowi di persidangan ternyata berakhir anti klimaks,” ujar dia.
“Tanpa mereka sangka, justru empat menteri secara kompak memberikan keterangan yang mematahkan seluruh argumentasi mereka bahwa pemerintah Jokowi menggunakan bansos sebagai instrumen untuk memenangkan paslon 2,” kata dia.
Di sidang MK, TKN Prabowo-Gibran, yang merupakan bagian dari Tim Kampanye Nasional, menanggapi pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyatakan bahwa pemilihan calon presiden tidak dipengaruhi oleh penyusunan APBN. Sebab linimasanya selesai pada September 2023, dan paslon capres ditetapkan pada November 2023.
Selain itu, Habiburokhman mencatat bahwa Sri Mulyani menyatakan bahwa dana yang digunakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama kunjungan kerjanya bukan dari bansos atau Perlinsos, tetapi dari Dana Operasional Presiden berdasarkan Permenkeu Nomor 48 tahun 2008.
Habiburokhman juga mengingatkan Menteri Sosial (Mensos) Trirismaharini, yang mengatakan bahwa pencairan bansos awal tahun sudah dilakukan jauh sebelum dia menjabat. Dia mengatakan bahwa bansos diberikan dalam bentuk uang tunai, bukan barang, sehingga sulit untuk diklaim oleh orang-orang tertentu.
Baca juga : DPR Meminta Infrastruktur Aman untuk Pemudik
