TikTok menanggapi kritik yang menyatakan bahwa ia gagal memoderasi konten yang berkaitan dengan konflik antara Israel dan Hamas. Dalam sebuah pernyataan, perusahaan milik ByteDance ini mengungkapkan detail baru tentang jumlah akun dan video yang dihapus sejak 7 Oktober 2023, tanggal perseteruan pertama.
TikTok mengklaim telah mengalami peningkatan keterlibatan palsu dalam beberapa minggu terakhir, menghapus lebih dari 925.000 video di wilayah konflik dan jutaan konten lainnya dari seluruh dunia.
TikTok sedang menghadapi pengawasan yang semakin ketat atas bagaimana aplikasinya merekomendasikan konten yang terkait dengan konflik yang sedang berlangsung. Akibatnya, rincian baru ini muncul.
BACA JUGA : Inilah Penipuan Besar Raja Kripto Currency
TikTok melaporkan bahwa tagar #standwithisrael telah dilihat sebanyak 46 juta kali di Amerika Serikat sejak 7 Oktober, dan tagar #standwithpalestine telah dilihat sebanyak 29 juta kali.
Karena eskalasi konflik di media sosial, TikTok bukan satu-satunya platform yang menghadapi pengawasan yang semakin ketat atas kebijakan moderasi mereka.
Meta dilaporkan telah memblokir akun Instagram yang memposting tentang situasi di Gaza karena bug. X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, juga terlibat dalam penyelidikan Uni Eropa mengenai penanganan misinformasi konflik.
BACA JUGA : WA Keluarkan Fitur Untuk Bantu UMKM